1
Kepemimpinan Dalam Pendidikan
KEPEMIMPINAN
PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah : Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan
Dosen
Pengampu : Drs. Wahyudi, M.Pd
Disusun oleh :
Ummi Lathifah 123411103
Vivi Apriani 123411104
Wilda Hema Safira 123411105
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia diciptakan oleh Allah SWT ke muka bumi ini, sebagai khalifah (pemimpin)
dimuka bumi ini, oleh sebab itu maka manusia tidak terlepas dari perannya
sebagai pemimpin, kepemimpinan merupakan peran sentral dalam setiap upaya
pembinaan. Peran kepemimpinan begitu menentukan dalam mencari sebab-sebab
jatuh bangunnya suatu lembaga.
Dewasa ini kita tengah memasuki Era
Globalisasi yang bercirikan suatu interdependensi, yaitu suatu era saling
ketergantungan yang ditandai dengan semakin canggihnya sarana komunikasi dan
interaksi. Setiap bangsa, nampaknya dipersyaratkan untuk
memiliki kualitas dan kondisi kepemimpinan yang mampu menciptakan suatu
kebersamaan dan kolektivitas yang lebih dinamik agar
memiliki kemampuan bertahan dalam situasi yang semakin sarat dengan bentuk
persaingan.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah pengertian kepemimpinan?
2. Apakah ciri-ciri kepemimpinan?
3. Bagaimanakah kepemimpinan dalam Pendidikan Islam?
4. Apa saja teori kepemimpinan itu?
5. Apa saja model kepemimpinan itu?
6. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pemimpin?
BAB II
PEMBAHASAN
Membahas kepemimpinan pada hakikatnya adalah
membahas masyarakat manusia dengan seluk beluknya. Manusia adalah makhluk
sosial, secara naluriah membutuhkan
bergaul dan membutuhkan manusia lain yang dalam prosesnya mereka
membentuk kelompok-kelompok, masyarakat,
berbangsa-bangsa dan bernegara, yang pada gilirannya membutuhkan pemimpin.
Suatu masyarakat bersama pemimpinnya bekerja bersama-sama mengatur, membangun,
memajukan dan membela masyarakat tersebut.
Kepemimpinan dipahami sebagai segala
daya upaya bersama untuk menggerakan semua sumber dan alat (resources) yang
tersedia dalam suatu oganisasi. Resources tersebut dapat tergolongkan menjadi
dua bagian besar, yaitu: human resources dan non human resources. Dalam lembaga
pendidikan, khususnya lembaga pendidikan islam terdiri dari berbagai unsur atau
sumber, dan manusialah merupakan unsur terpenting, sehingga sukses tidaknya
suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung
atas kemampuan pemimpinnya untuk menumbuhkan iklim kerja sama dengan mudah dan
dapat menggerakan sumber-sumber daya yang ada sehingga dapat mendayagunakannya
dan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Dengan demikian, kehidupan suatu
organisasi sangat ditentukan oleh peran seorang pemimpin. Kepemimpinan yang efektif
adalah kepemimpinan yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan usaha kerja sama
serta memelihara iklim yang kondusif dalam kehidupan organisasi. Kepemimpinan
yang baik adalah kepemimpinan yang dapat mengintegrasikan orientasi tugas
dengan orientasi hubungan manusia.[1]
A. Pengertian
Secara umum,
kepemimpinan (leadership) adalah kegiatan manusia dalam kehidupan.
Secara etimologi, kepemimpinan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari
kata dasar “pimpin” yang jika mendapat awalan “me” menjadi “memimpin” yang
berarti menuntun, menunjukkan jalan dan membimbing.
Kepemimpinan
adalah sikap dan perilaku untuk mempengaruhi para bawahan agar mereka mampu
bekerja sama sehingga dapat bekerja secara lebih efisien dan efektif untuk
mencapai angka produktivitas kerja sesuai dengan yang telah ditetapkan. Secara
singkat dapat dikatakan bahwa kepemimpinan adalah sifat yang harus dimiliki
oleh perencana, pengorganisasi, pengarah, pemotivasi, dan pengendali untuk
mempengaruhi orang-orang dan mekanisme kerja guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.[2]
Definisi
lain dari kepemimpinan adalah sesuatu yang dimiliki oleh seseorang sehingga
seseorang tersebut mampu menggerakkan orang-orang untuk melakukan perbuatan
atau tindakan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan
B. Ciri-ciri
Kepemimpinan
Menurut
Harrel, sifat utama kepemimpinan adalah :
1.
Kemauan keras (strong
will)
2.
Mementingkan hal-hal yang lahir (extroversion)
3.
Kebutuhan akan kekuatan (power need)
4.
Kebutuhan akan prestasi (achievement need)
Menurut
Keith Davies, bahwa seorang pemimpin harus memiliki lima sifat utama :
1.
Kecerdasan (intelegensia)
2.
Kematangan sosial (social
maturity)
3.
Motivasi dari dalam (inner motivation)
4.
Sikap orientasi hubungan antar manusia (human relation oriented attitude)
5.
Keluasan pandangan sosial (social readth)
Jabatan pemimpin merupakan jabatan yang istimewa
sebab, pemimpin organisasi apapun dipersyaratkan memiliki berbagai kelebihan
menyangkut pengetahuan, perilaku, sikap, maupun keterampilan dibanding orang
lain. Pada umumnya, seseorang memiliki kelebihan-kelebihan tertentu, tetapi
sebaliknya juga memiliki kelemahan-kelemahan tertentu.
Figur pemimpin yang ideal sangatlah diharapkan oleh masyarakat, lantaran
seorang pemimpin menjadi contoh terbaik dalam segala ucapan, perbuatan, dan
kebiasaan, termasuk dalam hal berpakaian.
C. Kepemimpinan
Dalam Pendidikan Islam
Salah satu bentuk kepemimpinan dalam lembaga
pendidikan islam adalah kepala sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu
komponen pendidikan yang paling berperan dalam menentukan keberhasilan suatu
lembaga pendidikan.[3]
karena ia merupakan pemimpin dilembaganya, Mulyasa mengatakan, kegagalan dan
keberhasilan sekolah banyak ditentukan oleh kepala sekolah.karena mereka
merupakan pengendali dan penentu arah yang hendak ditempuh sekolah menuju
tujuannya.sekolah yang efektif , bermutu, dan favorit tidak lepas dari peran
kepala sekolahnya. Maka ia harus mampu membawa lembaganya kearah tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan,ia harus mampu melihat adanya perubahan serta
mampu melihat masa depan dalam kehidupan global yang lebih baik. Kepala sekolah harus bertanggung jawab atas
kelancaran dan keberhasilan semua urusan pengaturan dan pengelolaan sekolah
secara formal kepada atasannya atau secara informal kepada masyarakat yang
telah menitipkan anak didiknya.
Blimberg (1987) membagi tugas kepala sekolah sebagai
berikut : (1) menjaga agar segala program sekolah berjalan sedamai mungkin (as
peaceful as possible); (2) menangani konflik atau menghindarinya; (3)
memulihkan kerjasama; (4) membina para
staf dan murid (5) mengembangkan organisasi, dan (6) mengimplementasi ide-ide
pendidikan.
Kualitas dan
kompetensi kepala sekolah secara umum setidaknya mengacu kepada empat hal
pokok,yaitu : (a) sifat dan ketrampilan kepemimpinan ; (b) kemampuan pemecahan
masalah; (c) ketrampilan social;dan (d) pengetahuan dan kompetensi
professional. Secara garis besar kualitas dan kompetensi kepala sekolah dapat
dinila dari kinerjanya dalam mengaktualisasikan fungsi dan perannya sebagai
kepala sekolah yaitu meliputi:
1.
Sebagai
Pendidik (educator)
a. Kemampuan membimbing guru dalam
melaksanakan tugas
b. Mampu memberikan alternative
pembelajaran yang efektif
c. Kemampuan membimbing bermacam-macam
kegiatan kesiswaan
2.
Sebagai
Manajer
a. Kemampuan menyusun organisasi personal
dengan uraian tugas sesuai standar
b. Kemampuan menggerakkan stafnya dan
segala sumber daya yang ada serta lebih
lanjut memberikan acuan yang dinamis dalam kegiatan rutin dan temporer
c. Kemampuan
menyusun program secara sistematis
3.
Sebagai
Administrator
a. Kemampuan mengelola semua perangkat
KBM secara sempurna dengan bukti berupa data administrasi yang akurat
b. Kemampuan mengelola administrasi
kesiswaan , ketenagaan, keuangan, sarana dan prasarana, dan administrasi
persuratan dengan ketentuan yang berlaku
4.
Sebagai
Supervisor
Kegiatan utama pendidikan disekolah dalam rangka
mewujudkan tujuannya adalah kegiatan pembelajaran sehingga seluruh aktivitas
organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas
pembelajaran. Oleh karena itu salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai
supervisor, yaitu memsupervisi perkerjaan yang dilakukan oleh tenaga
kependidikan.
a. Kemampuan menyusun program supervise
pendidikan di lembaganya yang dapat melaksanakan dengan baik
b. Kemampuan memanfaatkan hasil
supervisi untuk peningkatan kinerja guru dan karyawan
c. Kemampuan memanfaatkan kinerja guru
atau karyawan untuk pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan
5.
Sebagai
Pemimpin
Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan
petunjuk dan pegawasan, meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan, membuka
komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Kemampuan yang harus diwujudkan
kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan
terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi sekolah, kemempuan mengambil
keputusan dan kemempuan berkomunikasi. kepribadian kepala sekolah sebagai
leader tercermin dalam sifat-sifat jujur, percaya diri, tanggung jawab,
beranimengambil resiko, dan keputusan, berjiwa besar, emosi yang stabil,
teladan.
a. Memiliki kepribadian yang kuat
b. Memahami semua personalnya yang
memiliki kondisi yang berbeda, begitu juga kondisi siswanya berbeda dengan yang
lainnya
c. Memiliki upaya untuk peningkatan
kesejahteraan guru dan karyawannya
6.
Sebagai
Inovator
Kepala sekolah sebagai innovator akan tercermin dari
cara-cara ia melakukan perkerjaannya secara kostruktif, kreatif, delegatif,
integrative, rasional dan obyektif, pragmatis, keteladanan, disiplin, serta
adatabel dan fleksibel.
a. Memiliki gagasan baru (proaktif)
untuk inovasi dan perkembangan madrasah, memilih yang relevan untuk kebutuhan
lembaganya
b. Kemampuan mengimplementasikan ide
yang baru dengan baik
c. Kemampuan mengatur lingkungan kerja
sehingga lebih kondusif
D. Teori Kepemimpinan
Dua teori kepemimpinan yang cukup menarik
perhatian para pengamat dan praktisi pengembangan sosial antara lain:[4]
1. Teori kepemimpinan karismatik (charismatic
leadership)
Pemimpin-pemimpin
karismatik menampilan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Memiliki visi
yang amat kuat atau kesadaran tujuan yang jelas
b. Mengkomunikasikan
visi itu dengan efektif
c. Mendemonstrasikan
konsistensi dan fokus
d. Mengetahui
kekuatan- kekuatan sendiri dan memanfaatkanya.
2. Teori kepemimpinan tranformasional (tranformational
leadership)
Pemimpin–pemimpin transaksional
membimbing atau memotivasi pengikutnya atau bawahannya kearah tujuan yang telah
ditentukan dengan cara menjelaskan ketentuan-ketentuan peran dan tugas.
Pemimpin tranformasional memberikan pertimbangan yang bersifat individual,
stimulasi intelektual dan memiliki karismatik. Kepemimpinan teransformational
dibagun dari kepemimpinan transaksional.
E. Model Kepemimpinan
1. Kepemimpinan
Otokratis
Adalah kepemimpinan
yang diktator, segala keputusan ditentukan oleh pimpinan, sementara anak
buahnya pasif. Anak buah dianggap sebagai obyek yang pasif
2. Kepemimpinan
Partisipatif /Demokratis
Adalah kepemimpinan
yang menempatkan anak buah sebagai mitra. Mereka adalah bagian dari organisasi
yang dapat menentukan maju dan mundurnya organisasi. Oleh karena itu mereka
diikutsertakan dalam penentuan suatu kebijakan.
3. Kepemimpinan
Laissez Faire
Adalah model
kepemimpinan yang tidak memperhatikan anak buah, tidak memberikan pengarahan
dan bimbingan, mereka dibiarkan berjalan sendiri-sendiri.
4. Kepemimpinan
Militeristik
Adalah model kepemimpinan gaya militer, padahal
mereka bukan militer. Pemimpin menempatkan diri sebagai komandan dan yang lain
dianggap sebagai anak buah yang harus menuruti komandonya.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Kepemimpinan
Menurut
H. Jodeph Reitz (1981) faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pemimpin
meliputi :[5]
1. Kepribadian,
pengalaman masa lalu, dan harapan pimpinan yang mencakup nilai-nilai, latar
belakang dan pengalamannya
2. Pengharapan
dan perilaku atasan
3. Karakteristik,
harapan, dan perilaku bawahan
4. Kebutuhan
tugas
5. Iklim
dan kebijakan organisasi
6. Harapan
dan perilaku rekan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kepemimpinan
dalam pendidikan sangatlah penting. Salah satu komponen penting di dalamnya
adalah adanya seorang pemimpin. Kepemimpinan dibutuhkan sebagai bekal pemimpin
agar dapat berkontribusi dalam progress dan keberhasilan lembaga yang
dipimpinnya. Maka dari itu,seorang pemimpin mutlak memiliki sejumlah komponen
yang kiranya menunjang visi misinya.
Peran
pemimpin pendidikan dalam konteks ini seorang kepala sekolah, meliputi berbagai
aspek. Yaitu,sebagai pendidik (edukator), sebagai manager, administrator,
supervisor, pemimpin dan inovator.
Daftar
Pustaka
Marno, Trio
Supriyatno. 2008. Managemen dan Kepemimpinan
Pendidikan Islam. Bandung: Refika Aditma
Syukur
Fattah. 2011. Manajemen Pendidikan
Berbasis pada Madrasah. Semarang: Pustaka Rizki Putra
Mulyasa. 2004.
Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Isjoni. 2007.
Manajemen Kepemimpinan dalam Pendidikan.
Bandung: Sinar Baru Algensindo
Dr. Nanang
Fattah. 1996. Landasan Manajemen
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
[1] Tri Supriyatno, Marno, Manajemen
dan Kepemimpinan Kependidikan Islam, (Bandung: Refika Aditma, 2008), hal. 30
[2] Fattah Syukur, Managemen
Pendidikan Berbasis Pada Madrasah, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2011), hal
18
[3] Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah
Profesional, Bandung:Remaja Rosda Karya, 2004, hal 24
[4] Isjoni, Manajemen Kepemimpinan
dalam Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2007), hal 33
[5] Nanang Fattah, Landasan
Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), hal 98-100