1

Kepemimpinan Dalam Pendidikan

Posted by Unknown on 20.59 in ,

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu : Drs. Wahyudi, M.Pd

                      









Disusun oleh :

Ummi Lathifah                              123411103
Vivi Apriani                                  123411104
Wilda Hema Safira                       123411105
                                               

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2013


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia diciptakan oleh Allah SWT ke muka bumi ini, sebagai khalifah (pemimpin) dimuka bumi ini, oleh sebab itu maka manusia tidak terlepas dari perannya sebagai pemimpin, kepemimpinan merupakan peran sentral dalam setiap upaya pembinaan. Peran kepemimpinan begitu menentukan dalam mencari sebab-sebab jatuh bangunnya suatu lembaga.
Dewasa ini kita tengah memasuki Era Globalisasi yang bercirikan suatu interdependensi, yaitu suatu era saling ketergantungan yang ditandai dengan semakin canggihnya sarana komunikasi dan interaksi. Setiap bangsa, nampaknya dipersyaratkan untuk memiliki kualitas dan kondisi kepemimpinan yang mampu menciptakan suatu kebersamaan dan kolektivitas yang lebih dinamik agar memiliki kemampuan bertahan dalam situasi yang semakin sarat dengan bentuk persaingan.   
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian kepemimpinan?
2. Apakah ciri-ciri kepemimpinan?
3. Bagaimanakah kepemimpinan dalam Pendidikan Islam?
4. Apa saja teori kepemimpinan itu?
5. Apa saja model kepemimpinan itu?
6. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pemimpin?





BAB II
PEMBAHASAN

Membahas kepemimpinan pada hakikatnya adalah membahas masyarakat manusia dengan seluk beluknya. Manusia adalah makhluk sosial, secara naluriah membutuhkan  bergaul dan membutuhkan manusia lain yang dalam prosesnya mereka membentuk  kelompok-kelompok, masyarakat, berbangsa-bangsa dan bernegara, yang pada gilirannya membutuhkan pemimpin. Suatu masyarakat bersama pemimpinnya bekerja bersama-sama mengatur, membangun, memajukan dan membela masyarakat tersebut.
            Kepemimpinan dipahami sebagai segala daya upaya bersama untuk menggerakan semua sumber dan alat (resources) yang tersedia dalam suatu oganisasi. Resources tersebut dapat tergolongkan menjadi dua bagian besar, yaitu: human resources dan non human resources. Dalam lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan islam terdiri dari berbagai unsur atau sumber, dan manusialah merupakan unsur terpenting, sehingga sukses tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung atas kemampuan pemimpinnya untuk menumbuhkan iklim kerja sama dengan mudah dan dapat menggerakan sumber-sumber daya yang ada sehingga dapat mendayagunakannya dan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
            Dengan demikian, kehidupan suatu organisasi sangat ditentukan oleh peran seorang pemimpin. Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan usaha kerja sama serta memelihara iklim yang kondusif dalam kehidupan organisasi. Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang dapat mengintegrasikan orientasi tugas dengan orientasi   hubungan manusia.[1]
A.    Pengertian
Secara umum, kepemimpinan (leadership) adalah kegiatan manusia dalam kehidupan. Secara etimologi, kepemimpinan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata dasar “pimpin” yang jika mendapat awalan “me” menjadi “memimpin” yang berarti menuntun, menunjukkan jalan dan membimbing.
Kepemimpinan adalah sikap dan perilaku untuk mempengaruhi para bawahan agar mereka mampu bekerja sama sehingga dapat bekerja secara lebih efisien dan efektif untuk mencapai angka produktivitas kerja sesuai dengan yang telah ditetapkan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa kepemimpinan adalah sifat yang harus dimiliki oleh perencana, pengorganisasi, pengarah, pemotivasi, dan pengendali untuk mempengaruhi orang-orang dan mekanisme kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[2]
Definisi lain dari kepemimpinan adalah sesuatu yang dimiliki oleh seseorang sehingga seseorang tersebut mampu menggerakkan orang-orang untuk melakukan perbuatan atau tindakan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan
B.     Ciri-ciri Kepemimpinan
Menurut Harrel, sifat utama kepemimpinan adalah :
1.      Kemauan keras (strong will)
2.      Mementingkan hal-hal yang lahir (extroversion)
3.      Kebutuhan akan kekuatan (power need)
4.      Kebutuhan akan prestasi (achievement need)
Menurut Keith Davies, bahwa seorang pemimpin harus memiliki lima sifat utama :
1.      Kecerdasan (intelegensia)
2.      Kematangan sosial (social maturity)
3.      Motivasi dari dalam (inner motivation)
4.      Sikap orientasi hubungan antar manusia (human relation oriented attitude)
5.      Keluasan pandangan sosial (social readth)
Jabatan pemimpin merupakan jabatan yang istimewa sebab, pemimpin organisasi apapun dipersyaratkan memiliki berbagai kelebihan menyangkut pengetahuan, perilaku, sikap, maupun keterampilan dibanding orang lain. Pada umumnya, seseorang memiliki kelebihan-kelebihan tertentu, tetapi sebaliknya juga memiliki kelemahan-kelemahan tertentu.
Figur pemimpin yang ideal sangatlah diharapkan oleh masyarakat, lantaran seorang pemimpin menjadi contoh terbaik dalam segala ucapan, perbuatan, dan kebiasaan, termasuk dalam hal berpakaian.
C.     Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam
Salah satu bentuk kepemimpinan dalam lembaga pendidikan islam adalah kepala sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam menentukan keberhasilan suatu lembaga pendidikan.[3] karena ia merupakan pemimpin dilembaganya, Mulyasa mengatakan, kegagalan dan keberhasilan sekolah banyak ditentukan oleh kepala sekolah.karena mereka merupakan pengendali dan penentu arah yang hendak ditempuh sekolah menuju tujuannya.sekolah yang efektif , bermutu, dan favorit tidak lepas dari peran kepala sekolahnya. Maka ia harus mampu membawa lembaganya kearah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan,ia harus mampu melihat adanya perubahan serta mampu melihat masa depan dalam kehidupan global yang lebih baik. Kepala  sekolah harus bertanggung jawab atas kelancaran dan keberhasilan semua urusan pengaturan dan pengelolaan sekolah secara formal kepada atasannya atau secara informal kepada masyarakat yang telah menitipkan anak didiknya.
Blimberg (1987) membagi tugas kepala sekolah sebagai berikut : (1) menjaga agar segala program sekolah berjalan sedamai mungkin (as peaceful as possible); (2) menangani konflik atau menghindarinya; (3) memulihkan  kerjasama; (4) membina para staf dan murid (5) mengembangkan organisasi, dan (6) mengimplementasi ide-ide pendidikan.
Kualitas dan kompetensi kepala sekolah secara umum setidaknya mengacu kepada empat hal pokok,yaitu : (a) sifat dan ketrampilan kepemimpinan ; (b) kemampuan pemecahan masalah; (c) ketrampilan social;dan (d) pengetahuan dan kompetensi professional. Secara garis besar kualitas dan kompetensi kepala sekolah dapat dinila dari kinerjanya dalam mengaktualisasikan fungsi dan perannya sebagai kepala sekolah yaitu meliputi:
1.        Sebagai Pendidik (educator)
a.     Kemampuan membimbing guru dalam melaksanakan tugas
b.     Mampu memberikan alternative pembelajaran yang efektif
c.     Kemampuan membimbing bermacam-macam kegiatan kesiswaan
2.        Sebagai Manajer
a.     Kemampuan menyusun organisasi personal dengan uraian tugas sesuai          standar
b.     Kemampuan menggerakkan stafnya dan segala sumber daya yang ada  serta lebih lanjut memberikan acuan yang dinamis dalam kegiatan rutin dan temporer
c.     Kemampuan menyusun program secara sistematis
3.        Sebagai Administrator
a.    Kemampuan mengelola semua perangkat KBM secara sempurna dengan bukti berupa data administrasi yang akurat
b.    Kemampuan mengelola administrasi kesiswaan , ketenagaan, keuangan, sarana dan prasarana, dan administrasi persuratan dengan ketentuan yang berlaku
4.        Sebagai Supervisor
Kegiatan utama pendidikan disekolah dalam rangka mewujudkan tujuannya adalah kegiatan pembelajaran sehingga seluruh aktivitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai supervisor, yaitu memsupervisi perkerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan.
a.       Kemampuan menyusun program supervise pendidikan di lembaganya yang dapat melaksanakan dengan baik
b.     Kemampuan memanfaatkan hasil supervisi untuk peningkatan kinerja guru dan karyawan
c.         Kemampuan memanfaatkan kinerja guru atau karyawan untuk pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan
5.        Sebagai Pemimpin
Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan pegawasan, meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi sekolah, kemempuan mengambil keputusan dan kemempuan berkomunikasi. kepribadian kepala sekolah sebagai leader tercermin dalam sifat-sifat jujur, percaya diri, tanggung jawab, beranimengambil resiko, dan keputusan, berjiwa besar, emosi yang stabil, teladan.
a.     Memiliki kepribadian yang kuat
b.  Memahami semua personalnya yang memiliki kondisi yang berbeda, begitu juga kondisi siswanya berbeda dengan yang lainnya
c.     Memiliki upaya untuk peningkatan kesejahteraan guru dan karyawannya

6.        Sebagai Inovator
Kepala sekolah sebagai innovator akan tercermin dari cara-cara ia melakukan perkerjaannya secara kostruktif, kreatif, delegatif, integrative, rasional dan obyektif, pragmatis, keteladanan, disiplin, serta adatabel dan fleksibel.
a.    Memiliki gagasan baru (proaktif) untuk inovasi dan perkembangan madrasah, memilih yang relevan untuk kebutuhan lembaganya
b.     Kemampuan mengimplementasikan ide yang baru dengan baik
c.     Kemampuan mengatur lingkungan kerja sehingga lebih kondusif
D.    Teori  Kepemimpinan
     Dua teori kepemimpinan yang cukup menarik perhatian para pengamat dan praktisi pengembangan sosial antara lain:[4]
1.      Teori kepemimpinan karismatik (charismatic leadership)
Pemimpin-pemimpin karismatik menampilan ciri-ciri sebagai berikut:
a.  Memiliki visi yang amat kuat atau kesadaran tujuan yang jelas
b.  Mengkomunikasikan visi itu dengan efektif
c.  Mendemonstrasikan konsistensi dan fokus
d.  Mengetahui kekuatan- kekuatan sendiri dan memanfaatkanya.
2.      Teori kepemimpinan tranformasional (tranformational leadership)
Pemimpin–pemimpin transaksional membimbing atau memotivasi pengikutnya atau bawahannya kearah tujuan yang telah ditentukan dengan cara menjelaskan ketentuan-ketentuan peran dan tugas. Pemimpin tranformasional memberikan pertimbangan yang bersifat individual, stimulasi intelektual dan memiliki karismatik. Kepemimpinan teransformational dibagun dari kepemimpinan transaksional.
E.     Model  Kepemimpinan
1.      Kepemimpinan Otokratis
Adalah kepemimpinan yang diktator, segala keputusan ditentukan oleh pimpinan, sementara anak buahnya pasif. Anak buah dianggap sebagai obyek yang pasif
2.      Kepemimpinan Partisipatif /Demokratis
Adalah kepemimpinan yang menempatkan anak buah sebagai mitra. Mereka adalah bagian dari organisasi yang dapat menentukan maju dan mundurnya organisasi. Oleh karena itu mereka diikutsertakan dalam penentuan suatu kebijakan.
3.      Kepemimpinan Laissez Faire
Adalah model kepemimpinan yang tidak memperhatikan anak buah, tidak memberikan pengarahan dan bimbingan, mereka dibiarkan berjalan sendiri-sendiri.
4.      Kepemimpinan Militeristik
Adalah model kepemimpinan gaya militer, padahal mereka bukan militer. Pemimpin menempatkan diri sebagai komandan dan yang lain dianggap sebagai anak buah yang harus menuruti komandonya.
F.      Faktor-faktor  yang Mempengaruhi Efektifitas Kepemimpinan
Menurut H. Jodeph Reitz (1981) faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pemimpin meliputi :[5]
1.      Kepribadian, pengalaman masa lalu, dan harapan pimpinan yang mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya
2.      Pengharapan dan perilaku atasan
3.      Karakteristik, harapan, dan perilaku bawahan
4.      Kebutuhan tugas
5.      Iklim dan kebijakan organisasi
6.      Harapan dan perilaku rekan








BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kepemimpinan dalam pendidikan sangatlah penting. Salah satu komponen penting di dalamnya adalah adanya seorang pemimpin. Kepemimpinan dibutuhkan sebagai bekal pemimpin agar dapat berkontribusi dalam progress dan keberhasilan lembaga yang dipimpinnya. Maka dari itu,seorang pemimpin mutlak memiliki sejumlah komponen yang kiranya menunjang visi misinya. 
Peran pemimpin pendidikan dalam konteks ini seorang kepala sekolah, meliputi berbagai aspek. Yaitu,sebagai pendidik (edukator), sebagai manager, administrator, supervisor, pemimpin dan inovator.




















Daftar Pustaka

Marno, Trio Supriyatno. 2008. Managemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam. Bandung: Refika Aditma
Syukur Fattah. 2011. Manajemen Pendidikan Berbasis pada Madrasah. Semarang: Pustaka Rizki Putra
Mulyasa. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Isjoni. 2007. Manajemen Kepemimpinan dalam Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Dr. Nanang Fattah. 1996. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya





[1] Tri Supriyatno, Marno, Manajemen dan Kepemimpinan Kependidikan Islam, (Bandung: Refika Aditma, 2008), hal. 30
[2] Fattah Syukur, Managemen Pendidikan Berbasis Pada Madrasah, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2011), hal 18
[3] Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung:Remaja Rosda Karya, 2004, hal 24
[4] Isjoni, Manajemen Kepemimpinan dalam Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2007), hal 33
[5] Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996),  hal 98-100

1 Comments


TRIMAKASIH SEMOGAJADI AMAL IBADAH ILMU YANG BERMANFAAT

Posting Komentar

Copyright © 2009 Mameha Serafina All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive | Distributed by Deluxe Templates